Wednesday, February 27, 2008

Apa Kelebihan Sekolah Alam?

Itu adalah pertanyaan yang disampaikan oleh Mas Irdy dalam posting saya sebelumnya. Lebih lanjut beliau berharap agar sekolah alam bisa menampung anak-anak yang kurang mampu dalam hal pembiayaan dan jangan hanya orang mampu saja yang bisa menikmati pendidikan yang berkualitas.

Pak Lendo Novo, konseptor sekolahalam pernah bercerita ketika sedang berkunjung ke Bontang. Menurut beliau, awalnya sekolah alam didirikan untuk kaum dhuafa. Tidak ada biaya yang dipungut sepeser pun. Gratis. Namun tidak ada seorang pun yang mau menyerahkan anaknya untuk dididik di sana.
"Sekolah koq kaya' gini?"
"Sekolah itu ada gedungnya, ada kelasnya. Nggak kaya' gini."

Sekolah alam memang bukan sekolah biasa. Tak punya gedung kelas yang megah. Siswanya tak berseragam. Bagi sekolah alam, itu bukan hal yang utama. Pak Lendo mengilustrasikan konsep sekolah alam sebagai berikut.
"Pendidikan terbaik itu khan yang dilakukan oleh Rasulullah. Saat itu sahabat hanya belajar di tempat beratap pelepah kurma. Tapi gurunya kualitas nomor satu, Rasulullah."
"Bagaimana Rasulullah mengajar? Rasulullah mengajar dengan contoh, dengan teladan. Makanya di sekolah alam, guru juga harus memberikan teladan. Tempat boleh jadi seadanya, tapi siswa akan dibentuk agar berperilaku akhlak terbaik."

Nah, kalau kita lihat mayoritas sekolah mengutamakan pada pembangunan fasilitas fisik. Hal ini yang kemudian membuat biaya melambung tinggi. Memang apabila ingin membuat sekolah yang bagus, sekolah dengan standar internasional, biayanya mahal. Harus punya laboratorium yang bagus, perpustakaannya lengkap, dan seterusnya. Sekolah alam berpikir bagaimana agar biaya dapat ditekan, namun kualitas sekolah seperti layaknya sekolah internasional. Salah satunya dengan mengikuti prinsip pendidikan Rasulullah tadi. Tempat boleh seadanya, tapi guru harus berkualitas terbaik. Bagaimana agar guru dapat mengeluarkan performa terbaiknya? Buatlah kesejahteraannya terjamin. Maka dari itu, biaya di sekolah alam untuk kesejahteraan dan pengembangan guru cukup besar.

Kembali ke kisah pertama, boleh jadi para ibu tadi belum siap dengan konsep sekolah alam. Sehingga walau gratis sekalipun, mereka menolak untuk bersekolah di sekolah alam. Ketika konsep sekolah alam ini kemudian ditawarkan ke kalangan menengah ke atas, ternyata ada yang menyambut, ada yang tertarik, ada yang menyekolahkan anaknya di sekolah alam. Walau begitu, sekolah alam tetap menyediakan tempat bagi mereka yang dhuafa. Memang sebenarnya untuk mereka lah sekolah ini dibuat khan?

Mengenai konsep pembelajaran, sekolah alam memadukan antara kurikulum sekolah internasional, kurikulum depdiknas, dan kurikulum khas sekolah alam. Rapor yang diberikan kepada siswa ada dua, yaitu rapor akademis sesuai standar diknas dan rapor khas SA berupa portofolio siswa. Pada dasarnya materi yang diberikan di sekolah alam sama dengan sekolah biasa, namun metode penyampaiannya menggunakan sistem spider web. Apabila dalam membentuk logika ilmiah digunakan metode spider web, maka dalam membentuk jiwa kepemimpinan digunakan metode outbound. Mungkin outbound ini yang paling dikenal orang dari sekolah alam. Banyak orang yang lebih mengenal sekolah alam sebagai sekolah yang "ngajarin" siswanya untuk "manjat-manjat".

Konsep terakhir, yaitu membentuk jiwa wirausaha. Pak Lendo kembali melihat Rasulullah saw dan para sahabat. Apa yang membuat mereka cepat dewasa? Apa yang membuat mereka mampu mandiri di usia remaja? Ternyata adalah faktor wirausaha. Bisnis. Rasulullah saw dan para sahabat sejak belia mengenal dunia bisnis. Dimulai dari menggembala domba, ikut perniagaan ke Syam, menjadi pegawai dari Khadijah ra. Itulah kisah bisnis Rasulullah. Mau tidak mau saya pun setuju dengan logika ini. Pengalaman pribadi saya selama wirausaha banyak membentuk pemikiran saya saat ini. Dengan wirausaha saya belajar membuka diri, belajar untuk bersabar, bahkan belajar untuk selalu ingin belajar.

Sebagai rangkuman, sekolah alam adalah sebuah model pendidikan holistik yang memanfaatkan alam semesta sebagai media belajar. Adapun metode belajarnya sbb.
1. Dalam membentuk akhlaqul karimah, digunakan metode keteladanan. Guru harus mencontohkan akhlaq secara nyata kepada siswa.
2. Dalam membentuk logika ilmiah, digunakan metode spider-web, alam & bisnis sebagai media belajar. Guru memfasilitasi siswa berinteraksi dengan alam dengan rangkaian tema/projek pembelajaran sedemikian rupa sehingga anak mendapatkan pemahaman yang holistik tentang alam semesta.
3. Dalam membentuk jiwa kepemimpinan, digunakan metode out-bound sebagai media belajar. Guru melakukan aktivitas out-bound secara praktis bersama siswa.
4. Dalam membentuk jiwa wirausaha, digunakan metode magang agar murid berinteraksi dengan unit, pelaku dan lingkungan bisnis.

Semoga bisa menjawab pertanyaan Mas Irdy, dan juga berguna untuk teman-teman lainnya.
Cerita-cerita seputar sekolah alam bisa dilihat juga di web Mbak Vera.

10 comments:

  1. lulusan Sa teh ijazahnya di akui kan Pak utk masuk ke sekolah lanjutan?

    *bayar iuran ama uang masuknya nya saya ga ku ku deh ;))

    ReplyDelete
  2. Wah...gak nyangka jawabannya sangat panjang lebar hehehe
    Terima kasih mas ... yang terpenting bagaimana sekolah bisa menyediakan pendidikan dgn biaya murah, agar rakyat biasa yg kurang mampu bisa pula menikmati pendidikan. Jangan sampai hanya orang-orang mampu saja yg bisa menikmati pendidikan.

    ReplyDelete
  3. Insya Allah, Kang Iman. Khan rapornya akademisnya sama persis.

    ReplyDelete
  4. Ada sistem subsidi silang sih. Mengutip Mas Irdy, paling tidak ada cara agar yang membutuhkan pun bisa bersekolah di SA.

    ReplyDelete
  5. Ayo Maju terus, semoga terobosan2 ataupun Subsidi Silang untuk yang "KURANG MAMPU" bisa bersekolah dan Belajar di sini jg Sukses om.

    Eh iya, kapan kira2 jadinya? Pinginnya si Cakra jg diikutkan SA.

    ReplyDelete
  6. Aamiin. Insya Allah mulai tahun ajaran depan (Juli 2008). Kontak aja ke aku, nomor telp udah kukirim PM.

    ReplyDelete
  7. lebih bagus lagi kalau sekolah alam bisa jadi solusi.... bahwa sekolah ini dapat mengakomodir kesempatan belajar warga bagsa tidak cuma yang punya uang dan latar pendidkan ortu yang sarjana....,.... ,...

    ReplyDelete